Sunday, August 14, 2005

Penting Gak Penting Suara di Iklan

Besok saya dijadwalkan rekaman untuk iklan radio. Kata bos, nyuri piala CP paling gampang ya lewat iklan radio. Sementara teman-teman sesama penulis naskah bilang, iklan radio adalah tempat buat copywriter bekerja tanpa “diganggu” art director (AD). Ah, saya cuma bisa bilang, bikin iklan radio gak gampang. Entah kenapa, saya suka ngeri duluan kalau ditugasi bikin iklan radio, meski akhirnya ya jadi juga.

Tiba-tiba kepikiran, kenapa di agency gak ada jabatan sound director (ada gak sih?). Kalo teks ada copywriter dan visual ada AD, kenapa gak ada yang ngurusin suara? Apa suara gak penting-penting banget?

Sebuah situs periklanan (mungkin Advertising Age, saya lupa) pernah melaporkan bahwa pamor jingle iklan semakin menurun. Iklan ber-jingle dianggap kuno. Akibatnya, banyak perusahaan (atau studio) pembuat jingle gulung tikar.

Tapi, masih ingat gak sih film G30S/PKI yang dulu diputar setiap 30 September? Ngeri banget tuh film. Sering saya nonton dengan menutupi mata dengan tangan. Tapi tetep aja ngeri. Seharusnya telinga juga disumbat. Karena musik latar dan efek suara film cukup kuat untuk membuat bulu-bulu berdiri.

Jadi, siapa bilang suara gak penting? Faktanya, dalam situasi tertentu gelombang suara lebih ampuh daripada gelombang cahaya. Saat Anda membaca buku, misalnya, perhatian bisa tercuri saat terdengar suara atau musik yang menarik. Bahkan ketika sumber suara berada di balik dinding kamar. Gelombang cahaya gak punya kekuatan menginterupsi seperti ini.

Pengalaman Glenn Marsalim saat menganggur memperkuat argumen bahwa unsur suara belum digunakan secara maksimal dalam iklan-iklan lokal:

Ternyata voice over di tv emang perlu. Kreatif kan suka ribut "kan udah ada supernya, gak usah VO lagi dong!" Man, gak deh... ternyata kalau lagi nonton televisi, orang males kalau disuruh baca. Lebih seneng diceritain. Apalagi kalau nontonya sambil internetan, sambil tiduran (dalam kasus gue), sambil telepon, dll.

Ternyata lagu di iklan tvc itu besar perannya. Belakangan banyak lagu di iklan yang mirip satu sama lain. Jenis musik yang serupa. Padahal sering loh, karena musik yang ear catching, gue jadi memperhatikan tvc-nya. Kayak musik tvc Dove Shampoo. TVC-nya emang secara eksekusi bagus tapi idenya mah ya biasa.Musiknya itu menarik karena beda sama tvc-tvc lain. Entrasol Gold juga menarik lagunya.


Pengelola kreatif biro iklan mungkin masih menganggap posisi penata suara belum perlu. Tapi, seperti diketahui, posisi copywriter juga pada awalnya dianggap nggak penting. Mungkin gak ya? Wallahualam.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home