Wednesday, August 10, 2005

Relevan Tapi Relevan


Image hosted by Photobucket.com


Buat gue iklan ini bagus. Gue pengen bisa bikin iklan kayak begini (ups, kalo menurut bos, harus bilang; “pengen bikin yang melebihi iklan anu.” Becareful what you wish for, katanya).

Oke, mulai dari copy-nya. Cara si kreator menyentuh pembaca mengenai isu pengungsian sangat menarik. Seolah-olah kata-kata yang tertulis benar-benar terlahir dari pengungsi. Kalau bukan, gue nebak, penulis naskah punya kepekaan yang luar biasa. Dia berhasil menemukan suara terdalam dari seorang pengungsi: alasan utama pengungsi adalah menghindari kematian. Sesederhana itu. Sejujur itu.

Berikut bunyi bodycopy (kalau ente males ngeklik image to enlarge):

Imagine giving up everything. Home, job, car, partner, kids, country. What would make you leave your entire life behind? The change to scrounge social security benefits? Scam a free council bedsit? How about to escape false imprisonment, torture, rape, and death threats? A person doesn’t choose to be a refugee. It’s forced on them. If your own government was after you, wouldn’t you flee? We’re not saying everybody who turns up deserves British passport. But every asylum seeker deserves a fair hearing. Send back a genuine refugee and you could be sending an innocent person to their death. www.refugeecouncil.org.uk

Visualnya jelas. Komposisi yang “asal-asalan,” pemilihan font, warna grayscale, memperkuat pesan yang disampaikan. Kerasa banget situasi perang dan kondisi serba kacau di negeri asal pengungsi. Gue gak bisa ngomong lagi soal visualnya. Yang jelas makin tambah ngeri (yang memang dimaksudkan demikian tentunya).

Copy iklan ini mengajak pembaca melihat masalah pengungsi dari sudut korban. Dan visualnya membantu pembaca untuk menghayati keseluruhan pesan tertulis. Sayangnya, gue gak tau tujuan kampanye iklan ini. Jadi gak bisa mengira-ngira berhasil nggaknya iklan ini. Apa elu tau? Komen aja bos.

Berikut adalah dua iklan lainnya;

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

1 Comments:

Blogger I Hendy Faizal (egon) said...

...mmhh..
bicara soal visualisasi, terutama dalam iklan yg merupakan bagian dari seni grafis, mungkin kita tidak akan pernah lepas dari "gaya" estetika yg dipakainya...
Iklan, ads atau apapun namanya merupakan "corong" yang tentunya haruslah eye-catching..
Dan dalam konteks estetika tadi, eye-catching ini bisa dan sangat bisa dicapai melalui desain (visual dan tektual) yang mumpuni dan tentunya dibangun dalam komposisi yg kaya, baik itu dari segi content maupun elemen tambahannya.
Dalam posting ini, muncul sebuah gaya yang sebetulnya sudah lama lahir dalam ranah seni (rupa). Contoh-contoh iklan yg ditampilkan merupakan bagian dari seni Dada/Dadais, gaya seni yg lahir akibat kejenuhan manusia (eropa) akibat otomatisasi mesin perang pada Perang Dunia I.
Dadais adalah bentuk ironi yg tajam dan bahkan kasar, dan dadais adalah bentuk yg gelap dan suram meski kadang mengandung komedi, tetapi ia lebih kepada komedi ironi, satir bahkan sarkasme...

9:24 AM  

Post a Comment

<< Home