Sunday, July 31, 2005

Mediocre Wordsmith

Pekerjaan pertama saya bukan bikin iklan. Sekitar dua minggu setelah diwisuda, saya diajak gabung menjadi jurnalis di sebuah situs. Baru tiga tahun kemudian, diberi kesempatan jadi orang iklan sebagai penulis naskah.

Awalnya, pede-pede aja masuk ke dunia ini. Toh, punya bekal ilmu menulis di tempat kerja sebelumnya. Ternyata, perkiraan itu salah. Menjadi copywriter, bukan cuma perkara menulis. Bukan hanya soal menjelaskan kelebihan produk kepada khalayak konsumen. It’s all about discovering ideas.

Setelah berbulan-bulan berkecimpung, saya (merasa) gak jago bikin ide. Biasa banget. Kalau istilah di buku-buku iklan mah “mediocre”-lah. Kalau pun dapet ide yang lumayan, gak pernah jadi dipublished. Paling cuma nyampe di ruang meeting klien.

Saat tulisan ini dibuat, tiba-tiba partner saya menyela ngasih kabar finalis Daun Muda Award lewat Yahoo! Messenger. “We’re not on the list. We failed,” katanya. There it goes. One more proof, I’m a bloody mediocre wordsmith.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home